Bagaimana cara menggunakan multitester? Baiklah topik saya kali ini akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan multitester atau dengan kata lain bagaimana cara menggunakan multimeter. Sebelum kita menuju ke inti topik yaitu bagaimana cara menggunakan multitester, pelu kita ketahui apa itu multitester.
Multitester atau multimeter atau avometer adalah suatu alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur satuan listrik seperti tegangan, arus, tahanan pada suatu objek yang akan diukur.
Jadi secara umum multimeter memiliki fungsi seperti yang telah saya sebutkan yaitu mengukur tegangan, arus dan tahanan. Namun beberapa multimeter memiliki kemampuan lain seperti mengukur dioda, mengukur Hz dan lain sebagainya.
Multimeter atau multitester terdapat dalam dua jenis yaitu multitester (multimeter) analog dan multitester (multimeter) digital.
Kedua jenis multitester (multimeter) ini berbeda dari segi cara membaca hasil pengukuran.
Pada multimeter digital hasil pengukuran langsung didapatkan dengan membaca hasil yang tampil pada layar alat ukur.
Sedangkan pada multitester analog, hasil pengukuran perlu dikonversi karena hasil yang keluar berupa skala yang ditunjukkan oleh jarum pada alat ukur tersebut.
Namun untuk cara mengukur objek, kedua multitester baik analog maupun digital tetaplah sama.
Untuk mempermudah anda memahami bagaimana cara menggunakan multimeter atau multitester saya akan memberikan contoh agar anda dapat memahami bagaimana cara menggunakan multitester pada pengukuran suatu objek listrik.
Apa saja yang harus anda persiapkan untuk melakukan pengukuran menggunakan multitester atau multimeter? Ada tiga yang harus anda persiapkan untuk melakukan pengukuran antara lain:
Seperti yang telah saya katakan di atas yang dipersiapkan adalah Satuan objek yang akan diukur. Jadi cara menggunakan avometer untuk mengukur satuan tegangan, arus dan tahanan adalah berikut di bawah ini
A. Cara mengukur tegangan listrik
Satuan objek yang akan diukur adalah tegangan AC / DC.
V = I . R
di mana :
V adalah tegangan atau voltage (V)
I adalah arus dalam ampere (A)
R adalah tahanan dalam Ohm
Untuk mengukur arus listrik AC atau DC dilakukan secara seri. Maksud secara seri tersebut adalah. Alat ukur dipasang seri dengan rangkaian yang akan anda ukur. Bagaimana memasang alat ukur seri dengan rangkaian? Berikut anda bisa melihat pada gambar 6 di bawah.
Multitester atau multimeter atau avometer adalah suatu alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur satuan listrik seperti tegangan, arus, tahanan pada suatu objek yang akan diukur.
Jadi secara umum multimeter memiliki fungsi seperti yang telah saya sebutkan yaitu mengukur tegangan, arus dan tahanan. Namun beberapa multimeter memiliki kemampuan lain seperti mengukur dioda, mengukur Hz dan lain sebagainya.
Multimeter atau multitester terdapat dalam dua jenis yaitu multitester (multimeter) analog dan multitester (multimeter) digital.
Kedua jenis multitester (multimeter) ini berbeda dari segi cara membaca hasil pengukuran.
Pada multimeter digital hasil pengukuran langsung didapatkan dengan membaca hasil yang tampil pada layar alat ukur.
Sedangkan pada multitester analog, hasil pengukuran perlu dikonversi karena hasil yang keluar berupa skala yang ditunjukkan oleh jarum pada alat ukur tersebut.
Namun untuk cara mengukur objek, kedua multitester baik analog maupun digital tetaplah sama.
Untuk mempermudah anda memahami bagaimana cara menggunakan multimeter atau multitester saya akan memberikan contoh agar anda dapat memahami bagaimana cara menggunakan multitester pada pengukuran suatu objek listrik.
Apa saja yang harus anda persiapkan untuk melakukan pengukuran menggunakan multitester atau multimeter? Ada tiga yang harus anda persiapkan untuk melakukan pengukuran antara lain:
- Satuan objek yang akan diukur
- Type alat ukur yang digunakan
- Besar input tegangan ukur
Seperti yang telah saya katakan di atas yang dipersiapkan adalah Satuan objek yang akan diukur. Jadi cara menggunakan avometer untuk mengukur satuan tegangan, arus dan tahanan adalah berikut di bawah ini
A. Cara mengukur tegangan listrik
Satuan objek yang akan diukur adalah tegangan AC / DC.
Objek ukur yaitu tegangan DC / AC
Sebelum mengukur objek ukur yang harus anda ketahui adalah sumber tegangan dari objek ukur tersebut. Apa jenis sumber tegangan objek ukur tersebut? AC / DC?
Bagaimana cara membedakan AC / DC ?
Biasanya sumber pada objek ukur memiliki simbol seperti gambar di bawah.
Jadi jika anda ingin mengukur tegangan dari objek / beban listrik yang bertegangan, maka yang harus anda ingat adalah apa sumber tegangan yang akan anda ukur tersebut. Misalnya objek ukur yang ingin anda ukur adalah resistor yang bertegangan, yang harus anda lakukan adalah melihat asal tegangan dari mana. Misalnya dari trafo atau dari adaptor atau baterai. Lihat simbol yang tercantum pada sumber tegangan tersebut. Apakah ada berbentuk salah satu simbol yang saya sebutkan di atas. Simbol di atas adalah untuk tegangan ac simbol sinusoidal dan tegangan dc dengan simbol plus (tambah) atau minus (kurang) atau simbol garis lurus yang di bawahnya terdapat garis putus-putus.
Bagaimana jika sumber tersebut tidak terdapat simbol?
Jika tidak terdapat simbol, maka lihat bentuk sumbernya, jika berasal dari trafo tanpa rangkaian penyearah (dioda) berarti tegangan yang anda ukur adalah AC. Namun jika melewati penyearah (dioda) berarti sumber tegangan tersebut adalah DC. Jika sumber tegangan yang anda ukur tersebut adalah adaptor maka sumber tegangannya adalah DC.
Selain itu anda juga harus tahu bagian-bagian multitester. Adapun Bagian-bagian pada multitester bisa anda lihat pada gambar multitester. Bagian-bagian tersebut antara lain:
Dalam mengukur objek ukur bertegangan yang harus anda ingat adalah tegangan objek ukur. Jika objek ukur bertegangan tinggi tegangan di atas 1000 V yang harus anda perhatikan adalah alat ukur anda. Jika alat ukur anda hanya mampu mengukur di bawah tegangan yang anda ukur, maka jangan gunakan alat ukur tersebut.
Kenapa? Hal ini dilakukan untuk menghindari tegangan tembus. Hati-hati tegangan yang anda ukur tersebut bisa kemungkinan bisa menembus isolasi prompt dari alat ukur anda, dan menyebabkan anda terkena sentrum / tegangan dari objek yang anda ukur. Bayangkan saja, jika sumber tegangan tersebut bertegangan di atas 1000 V AC, Jika anda terkena sentrum maka, akan berakibat fatal pada nyawa anda. Saya telah membahas ini pada tulisan saya tentang pelajari bahaya menggunakan multitester
Baiklah kita akan meneruskan tentang cara mengukur sumber tegangan AC dan DC.
Sebelum mengukur objek ukur yang harus anda ketahui adalah sumber tegangan dari objek ukur tersebut. Apa jenis sumber tegangan objek ukur tersebut? AC / DC?
Bagaimana cara membedakan AC / DC ?
Biasanya sumber pada objek ukur memiliki simbol seperti gambar di bawah.
Gambar Simbol Sumber tegangan AC |
Gambar Simbol sumber tegangan DC |
Jadi jika anda ingin mengukur tegangan dari objek / beban listrik yang bertegangan, maka yang harus anda ingat adalah apa sumber tegangan yang akan anda ukur tersebut. Misalnya objek ukur yang ingin anda ukur adalah resistor yang bertegangan, yang harus anda lakukan adalah melihat asal tegangan dari mana. Misalnya dari trafo atau dari adaptor atau baterai. Lihat simbol yang tercantum pada sumber tegangan tersebut. Apakah ada berbentuk salah satu simbol yang saya sebutkan di atas. Simbol di atas adalah untuk tegangan ac simbol sinusoidal dan tegangan dc dengan simbol plus (tambah) atau minus (kurang) atau simbol garis lurus yang di bawahnya terdapat garis putus-putus.
Bagaimana jika sumber tersebut tidak terdapat simbol?
Jika tidak terdapat simbol, maka lihat bentuk sumbernya, jika berasal dari trafo tanpa rangkaian penyearah (dioda) berarti tegangan yang anda ukur adalah AC. Namun jika melewati penyearah (dioda) berarti sumber tegangan tersebut adalah DC. Jika sumber tegangan yang anda ukur tersebut adalah adaptor maka sumber tegangannya adalah DC.
Gambar Multitester |
Selain itu anda juga harus tahu bagian-bagian multitester. Adapun Bagian-bagian pada multitester bisa anda lihat pada gambar multitester. Bagian-bagian tersebut antara lain:
- Bagian A merupakan papan skala pembacaan hasil pengukuran, dari gambar di atas bahwa papan skala pengukuran berupa papan skala pengukuran analog. Untuk digital tanpa jarum dan yang tertera langsung angka digital.
- Bagian B Merupakan skala pengukuran jika ingin mengukur tahanan (ohm)
- Bagian C merupakan jarum penunjuk skala
- Bagian D Untuk kalibrasi jarum sehingga pada awal pengukuran menunjuk pada angka 0
- Bagian E untuk kalibrasi jarum maksimum pengukuran
- Bagian F merupakan switch putar untuk memilih jenis pengukuran (pengukuran tegangan, arus, tahanan)
- Bagian G untuk polaritas positif objek yang diukur
- Bagian H untuk polaritas negatif objek yang diuku
Dalam mengukur objek ukur bertegangan yang harus anda ingat adalah tegangan objek ukur. Jika objek ukur bertegangan tinggi tegangan di atas 1000 V yang harus anda perhatikan adalah alat ukur anda. Jika alat ukur anda hanya mampu mengukur di bawah tegangan yang anda ukur, maka jangan gunakan alat ukur tersebut.
Kenapa? Hal ini dilakukan untuk menghindari tegangan tembus. Hati-hati tegangan yang anda ukur tersebut bisa kemungkinan bisa menembus isolasi prompt dari alat ukur anda, dan menyebabkan anda terkena sentrum / tegangan dari objek yang anda ukur. Bayangkan saja, jika sumber tegangan tersebut bertegangan di atas 1000 V AC, Jika anda terkena sentrum maka, akan berakibat fatal pada nyawa anda. Saya telah membahas ini pada tulisan saya tentang pelajari bahaya menggunakan multitester
Baiklah kita akan meneruskan tentang cara mengukur sumber tegangan AC dan DC.
Cara mengukur tegangan DC dan AC hampir sama. Yang berbeda adalah setelan switch range alat ukur. Jika anda mengukur tegangan DC maka switch berada pada tegangan DC (Lihat simbol tegangan DC atau ada tulisan DC pada switch tersebut). Jika anda mengukur tegangan AC maka switch berada pada tegangan AC.
Untuk mengukur tegangan DC / AC hubungkan probe positif dan negatif dari multitester ke objek yang akan diukur secara paralel. Jadi untuk pengukuran tegangan AC / DC pemasangan alat ukur ke objek ukur dipasang secara paralel. Berikut gambar 1 cara menghubungkan multitester ke objek yang diukur
Gambar 1 Pengukuran sumber tegangan DC / AC secara paralel |
Pengukuran yang dilakukan menggunakan alat ukur multitester digital dengan hasilnya dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Pengukuran tegangan DC menggunakan Multimeter digital |
Pada gambar 3 terdapat rangkaian pengukuran tegangan DC pada sumber tegangan dan tegangan pada tahanan
Gambar 3 Contoh pengukuran tegangan dc |
Pengukuran tegangan DC / AC harus sesuai polaritasnya, positif pada alat ukur ditempatkan pada positif objek yang diukur, jika penempatan polaritas objek ukur dan alat ukur terbalik maka akan didapatkan nilai minus pada alat ukur digital.
Sebelum melakukan pengukuran tegangan pada objek yang akan diukur, anda perlu memperhatikan tegangan yang akan anda ukur. Cari tahu berapa tegangan yang akan anda ukur dengan menggunakan rumus tegangan yaitu
V = I . R
di mana :
V adalah tegangan atau voltage (V)
I adalah arus dalam ampere (A)
R adalah tahanan dalam Ohm
Tegangan yang akan anda ukur sangat penting untuk anda ketahui, agar pengaturan skala atau range dari alat ukur bisa anda tentukan secara tepat, karena terkadang ada alat ukur yang sensitif, jika skala / range alat ukur yang kita berikan di bawah dari tegangan yang akan di ukur, alat ukur tersebut akan rusak.Selain itu juga untuk menghindari bahaya pengukuran, kalau ternyata objek yang akan anda ukur memiliki tegangan yang sangat besar jauh di ats skala maksimum alat ukur sehingga tegangan yang diukur bisa menembus isolasi dari alat ukur yang akan menyebabkan alat ukur rusak atau bisa jadi anda tersengat arus listrik.
untuk menghindari hal tersebut bisa anda lihat pada tulisan saya tentang multitester sebelumnya.
Misalnya anda ingin mengukur tegangan pada kotak kontak pada rumah dengan tegangan 220 V AC, anda menggunakan alat ukur multitester analog seperti pada gambar 4.
Gambar 4 Multitester analog |
Dari switch putar range tampak range alat ukur multimeter analog tersebut untuk mengukur tegangan AC antara lain 1000, 250, 50, 10 V AC. Range manakah yang anda gunakan. Untuk mengukur tegangan 220 V AC tentu range tegangan yang bisa anda gunakan adalah 250V AC atau 1000 V AC terserah anda mana yang akan anda gunakan di antara kedua range tersebut.
Gambar 5 Skala pengukuran multitester analog |
Untuk melihat hasil pengukuran, jika anda menggunakan range 250 V AC maka anda bisa menggunakan pembacaan hasil pengukuran pada papan skala 0 - 250 V AC. Anda bisa melihat jarum hasil pengukuran berapa di antara skala 0-250 V AC, itulah hasil pengukuran anda.
Untuk melihat hasil pengukuran, jika
anda menggunakan range 1000 V AC maka anda bisa menggunakan pembacaan
hasil pengukuran pada papan skala 0 - 10 V AC. Baca jarum yang ditunjukkan pada skala hasil pembacaan kemudian kalikan hasil yang terlihat dengan 100, itulah hasil pembacaan pengukuran dengan range 1000 V AC.
Untuk melihat skala pengukuran pada alat ukur multitester analog lihat gambar 5.
B. Pengukuran arus listrik AC atau DC
Untuk mengukur arus listrik AC atau DC dilakukan secara seri. Maksud secara seri tersebut adalah. Alat ukur dipasang seri dengan rangkaian yang akan anda ukur. Bagaimana memasang alat ukur seri dengan rangkaian? Berikut anda bisa melihat pada gambar 6 di bawah.
Gambar 6 Cara mengukur arus listrik |
Prinsip kerja cara mengukur arus listrik sama dengan cara mengukur tegangan listrik, yaitu dengan mengetahui berapa kira-kira arus yang melewati rangkaian, setting switch range yang terdapat pada alat ukur avometer / multitester lebih besar atau sesuai pada range yang terdapat pada alat ukur. Pasang alat ukur hubungan seri terhadap beban / rangkaian yang akan anda ukur arus listriknya. Hasil pembacaannya bisa anda baca pada skala hasil pengukuran. Anda bisa melihat gambar 7 dan 8 di bawah, gambar mengukur arus listrik pada rangkaian
Gambar 7 mengukur arus listrik menggunakan multitester analog |
Untuk pembacaan hasil pengukuran pada alat ukur multitester analog, tergantung dari switch range yang dipilih untuk mengukur arus dari rangkaian. Pembacaannya sama dengan membaca tegangan listrik yang telah saya ilustrasikan di atas
Gambar 8 mengukur arus listrik menggunakan multitester digital |
Untuk pembacaan arus listrik pada gambar 8, dapat langsung dilihat pada angka yang tampil pada alat ukur multimeter digital
C. Mengukur tahanan resistor
Berikut cara menggunakan avometer / multitester untuk mengukur besar ohm dari resistor. Yang harus diketahui adalah untuk mengukur tahanan / resistor sumber listrik tidak boleh terpasang pada rangkaian. Pasang mutimeter / avometer pada rangkaian atau resistor yang akan diukur seperti gambar 9 di bawah (untuk satu resistor).
Gambar 9 Cara mengukur resistor |
Untuk pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan multimeter / multitester bisa anda lihat pada gambar 10 di bawah.
Gambar 10 Cara mengukur tahanan menggunakan multitester analog |
Demikianlah artikel cara menggunakan multitester yang telah kami buat. Untuk pertanyaan tentang cara menggunakan multitester tersebut anda bisa meninggalkan comment yang akan kami jawab jika memungkinkan. terima kasih
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.