Multitester atau multimeter adalah alat ukur listrik atau elektronika yang digunakan umumnya untuk mengukur besaran tegangan (voltage), Arus (Ampere) dan tahanan (Ohm). Pada artikel ini kita juga akan membahas bahaya dalam menggunakan multitester.
Multitester kalau kita dengar dari namanya, multitester terdiri dari dua bagian kata yaitu multi dan tester. Multi yang artinya banyak dan tester artinya mengetes atau menguji. Jadi kalau diartikan dalam penggunaannya multitester yaitu alat yang digunakan untuk menguji banyak parameter-parameter dalam bidang elektronik ataupun kelistrikan dan parameter-parameter tersebut umumnya seperti tegangan (voltage), Arus (Ampere) dan tahanan (Ohm).
Gambar multimeter / multitester analog |
Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa umumnya multimeter atau multitester berguna untuk mengukur tegangan, arus dan tahanan, namun pada beberapa multitester / multimeter terkadang juga memiliki fitur untuk mengukur frekuensi, penguatan dan lain sebagainya.
Apa saja jenis-jenis multitester?
Multitester / Multimeter terdiri dari dua jenis yaitu:
- Multitester digital
- Multitester analog
Multimeter digital memiliki fungsi untuk mengukur tegangan, arus dan tahanan yang mana hasil pengukurannnya langsung terlihat pada layar hasil pengukuran, layar hasil pengukuran biasanya berbentuk LCD atau Seven segmen. Hasil pengukuran langsung tampak berupa angka-angka tanpa perlu mengkonversi lagi.
Gambar Multitester digital |
Sedangkan alat ukur multimeter / multitester analog memiliki fungsi yang sama dengan multimeter digital, yaitu berfungsi untuk mengukur arus, tegangan dan tahanan, namun yang membedakan adalah cara membaca hasil pengukuran. Hasil pengukuran yang terbaca dalam bentuk skala yang terdapat jarum penunjuk besar satuan yang terbaca pada multimeter analog tersebut. Pada multimeter analog terdapat bagian untuk mengkalibrasi jarum penunjuk pada skala pengukuran agar berada pada titik 0 sebelum melakukan pengukuran. Skala-skala yang terbaca pada hasil pengukuran multitester analog harus dikonversi sesuai dengan range pengukuran yang dipilih.
Pada pengukuran arus dan tegangan terdapat dua jenis arus dan tegangan yaitu adalah:
- Tegangan / arus DC Direct Current atau disebut dengan arus searah
- Tegangan / arus AC Alternating Current atau disebut juga dengan arus bolak balik
Berikut gambar 1 multitester analog
Gambar 1 Multimeter Analog |
Dari gambar 1 terdapat beberapa bagian dari multitester. Bagian-bagian tersebut antara lain A, B,C,D,E,F,G,H
Adapun penjelasan dari bagian-bagian tersebut antara lain
A. Skala untuk hasil pengukuran AC dan DC baik Arus (A) maupun tegangan (V), angka 0 untuk pengukuran tegangan dan arus dimulai dari sebelah kiri
B. Skala angka untuk pengukuran tahanan, angka 0 pengukuran tahanan terletak disebelah kanan
C. Jarum pengukuran, hasil pengukuran akan ditunjukkan oleh simpangan jarum yang menunjuk pada skala angka
D. Untuk kalibrasi nilai 0 dari skala angka AC DC Volt dan Ampere, putar dengan menggunakan obeng atau kuku jari anda sehingga jarum penunjuk pada saat sebelum melakukan pengukuran berada di angka 0
E. Untuk Kalibrasi nilai 0 skala angka pengukuran tahanan / ohm, putar kalibrasi tersebut sehingga jarum pengukuran sebelum melakukan pengukuran berapa pada angka skala 0 Ohm
F. Berupa switch yang diputar untuk menentukan / memilih range pengukuran tegangan arus dan tahanan, Range pengukuran terdiri dari 4 macam yaitu DC Voltage (Tagangan DC), AC Voltage (Tegangan AC), DC mA (Arus DC mili Ampere) dan Tahanan dalam Ohm. Jika anda ingin mengukur tegangan 200 V DC maka anda bisa memutar ke angka di atas 200V DC
G. Terminal positif. Berguna untuk memasang probe / kabel positif untuk pengukuran
H. Terminal Negatif berguna untuk pemasangan probe / kabel negatif untuk pengukuran
Untuk multimeter digital kurang lebih hampir mirip dengan multimeter analog, namun untuk kalibrasi dan pengaturan kalibrasi untuk ohm meter tidak ada selain itu skala pembacan tidak menggunakan jarum tapi langsung hasilnya keluar melalui tampilan LCD atau LED. Tiap Multitester digital berbeda bentuk pengaturan switch range pengukuran tergantung dari pabrik pembuatnya. Namun asal anda menguasai konsep pengukuran menggunakan salah satu alat ukur multitester analog, anda pasti bisa menguasai semua jenis multitester dalam melakukan pengukuran.
Dalam melakukan pengukuran dengan multitester, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan karena ini selain bisa membahayakan diri anda, bisa juga merusak alat ukur multitester yang anda gunakan. Adapun hal yang harus anda perhatikan adalah sebagai berikut:
Perhatikan tegangan dan arus yang akan anda ukur. Jangan lakukan pengukuran tegangan / arus listrik yang jauh melampaui batas / range yang terdapat pada multitester. Alat ukur juga mempunyai tegangan tembus, Jika tegangan atau arus yang anda masukkan melebihi kemampuan ukur dari multitester selain akan merusak multitester, bisa jadi jika tegangan atau arus tersebut mednembus batas isolasi dari alat ukur sehingga tegangan atau arus bisa menembus alat ukur dan mengenai anda. Bayangkan saja tegangan dan arus yang besar mengenai anda. Anda bisa terbakar oleh tegangan atau arus yang tinggi tersebut. Karena itu perhatikan jika anda ingin melakukan pengukuran. Kalau perlu jika anda tidak tahu berapa tegangan yang akan anda ukur, anda bisa menghitungnya dengan rumus-rumus tegangan dan arus sehingga anda bisa mengetahui berapa besar tegangan dan arus yang melewati objek yang akan anda ukur tersebut.
Jika anda ingin mengukur alat atau objek yang memiliki arus dan tegangan yang besar, cari alat ukur yang memiliki range untuk pengukuran objek yang akan anda ukur.
Pengukuran tegangan atau arus DC. Arus atau tegangan DC cukup berbahaya bagi anda. Tegangan DC di atas 50 V Merupakan tegangan yang cukup berbahaya, jadi berhati-hatilah dalam melakukan pengukuran tegangan maupun arus DC.
Pernah beberapa kejadian beberapa orang mengukur tegangan yang cukup besar dengan menggunakan multitester, juga tespen. Mereka tersengat listrik tegangan yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan luka bakar yang cukup serius, akibat sengatan listrik tersebut.
Semoga penjelasan yang saya berikan akan membuat anda berhati-hati melakukan pengukuran dengan multitester. Karena selain memberikan dampak terhadap keselamatan diri anda, juga berdampak bagi alat ukur yang anda gunakan. Bagi anda yang ingin tahu cara menggunakan avometer bisa mengunjungi halaman kami yang membahas hal tersebut
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.