Cara Kerja Magnetic Contactor. Contactor merupakan salah satu peralatan listrik yang terdapat magnetic di dalamnya.
Bagaimana cara kerja contactor?
Untuk mengetahui cara kerja contactor tentu kita harus mengetahui bagaimana Cara Kerja Magnetic Contactor tersebut, karena di dalam sebuah contactor terdapat magnet yang bekerja membuka dan menutup saklar (contact) yang terdapat di dalam contactor tersebut.
Bagaimana cara kerja contactor?
Untuk mengetahui cara kerja contactor tentu kita harus mengetahui bagaimana Cara Kerja Magnetic Contactor tersebut, karena di dalam sebuah contactor terdapat magnet yang bekerja membuka dan menutup saklar (contact) yang terdapat di dalam contactor tersebut.
Sebelum Mempelajari cara kerja magnetic contactor, kita terlebih dahulu harus mengetahui cara kerja magnetic dengan Menggunakan Listrik.
cara kerja magnet |
Prinsip atau cara kerja magnet dengan listrik
Magnetic contactor bekerja menggunakan prinsip elektromagnetic.
Sebuah electromagnetic sederhana dapat dibuat dengan menggunakan lilitan kawat tembaga, inti besi dan baterai DC ketika sebuah tegangan listrik DC dihubungkan dengan sebuah lilitan kawat tembaga, akan mengakibatkan lilitan kawat ersebut di aliri arus listrik.
Lilitan kawat yang melililit sebuah inti besi dan dialiri arus listrik akan membuat besi di dalamnya (inti besi) menjadi memiliki magnet.
Magnet tersebut akan hilang jika lilitan kawat tidak mendapat suplai atau arus listrik.
Jadi seperti inilah prinsip dasar medan elektromagnetic yang diciptakan dengan menggunakan listrik.
Dan prinsip medan elektromagnetic inilah yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah contactor
Sebuah electromagnetic sederhana dapat dibuat dengan menggunakan lilitan kawat tembaga, inti besi dan baterai DC ketika sebuah tegangan listrik DC dihubungkan dengan sebuah lilitan kawat tembaga, akan mengakibatkan lilitan kawat ersebut di aliri arus listrik.
Lilitan kawat yang melililit sebuah inti besi dan dialiri arus listrik akan membuat besi di dalamnya (inti besi) menjadi memiliki magnet.
Magnet tersebut akan hilang jika lilitan kawat tidak mendapat suplai atau arus listrik.
Jadi seperti inilah prinsip dasar medan elektromagnetic yang diciptakan dengan menggunakan listrik.
Dan prinsip medan elektromagnetic inilah yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah contactor
Cara Kerja Magnetic contaktor itulah yang akan saya jawab pada artikel saya kali ini.
Contactor atau kontaktor adalah suatu peralatan listrik yang bekerja memutus atau meyambungkan dua buah terminal-terminal yang terputus.
Penyambungan atau pemutusan dua buah terminal yang terputus ini menggunakan magnetic, magnetic inilah nantinya yang berguna untuk menyambungkan atau memutusnya rangkaian yang terhubung menggunakan contactor.
Penyambungan atau pemutusan dua buah terminal yang terputus ini menggunakan magnetic, magnetic inilah nantinya yang berguna untuk menyambungkan atau memutusnya rangkaian yang terhubung menggunakan contactor.
Contactor memiliki bentuk fisik seperti gambar di bawah ini:
Bentuk Fisik Contactor |
Dalam sebuah contactor terdapat bagian-bagian yang patut untuk kita ketahui, bagian-bagian tersebut antara lain
- Control Circuit
- Elektromagnet
- Coil
- Spring
- Armature
- Power Circuit (2 Terminal terdiri dari Line dan Load)
- Stationary Contacts
- Movable Contacts
Control Circuit merupakan tempat/terminal coil yang kita berikan tegangan AC.
Merupakan bahan logam yang akan menjadi medan magnet.
Lilitan kawat tembaga yang melilit sebuah batang logam.
Adalah pegas yang bekerja menutup dan membuka switch.
Bagian di dalam contactor yang akan ditarik oleh bagian elektromagnet yang terdapat di dalam sebuah contactor.
Tempat menyambungkan 1 sumber listrik dan beban yang akan dikontrol.
Bagian Contact yang tetap.
Bagian Contact yang bergerak.
Bagian-bagian tersebut di atas yang dapat membuat contactor dapat bekerja secara normal (baik). Kerusakan pada salah satu bagian di atas membuat fungsi contactor bekerja menjadi tidak normal (rusak).
Adapun cara kerja contactor dapat anda lihat pada gambar di bawah ini yang akan saya berikan penjelasannya secara detail.
cara kerja contactor |
Contactor memiliki bagian-bagian yang telah saja jelaskan di atas. Sedangkan cara kerja contactor tersebut dibagi menjadi 2 yaitu membuka contact dan menutup contact.
Adapun cara kerja contactor adalah sebagai berikut.
Ketika control circuit atau control sinyal diberikan tegangan baik itu AC maupun DC akan membuat coil pada contactor dialiri arus listrik.
Karena coil tersebut digunakan untuk melilit bahan logam, akan menyebabkan besi elektromagnetik ini menjadi memiliki medan magnet.
Karena bagian elektromagnetik tersebut mendapatkan medan magnet dari coil menjadikannya memiliki medan magnet sendiri dan akan menarik armatur ke dalam sehingga menyebabkan pegas (spring) yang terdapat didalam contactor tertekan.
Tertariknya armatur ini ke dalam membuat movable contact tertarik ke dalam sehingga antara movable contacts dan stationary contact akan menjadi terhubung.
Terhubungnya movable contact dan stationary contact akan membuat power circuit menjadi terhubung.
Pada power circuit inilah beban atau peralatan yang akan kita kontrol terpasang.
Prinsip kerja antara melepas dan menutup contact (movable dan stationary) tidak jauh berbeda.
Yang berbeda hanya ketika movable contact menutup antara bagian elektromagnetik dan armature saling tarik menarik, sedangkan ketika melepas bagian armatur dan bagian elektromagnetik saling menolak, seperti prinsip kerja magnet tarik menarik dan tolak menolak.
Karena coil tersebut digunakan untuk melilit bahan logam, akan menyebabkan besi elektromagnetik ini menjadi memiliki medan magnet.
Karena bagian elektromagnetik tersebut mendapatkan medan magnet dari coil menjadikannya memiliki medan magnet sendiri dan akan menarik armatur ke dalam sehingga menyebabkan pegas (spring) yang terdapat didalam contactor tertekan.
Tertariknya armatur ini ke dalam membuat movable contact tertarik ke dalam sehingga antara movable contacts dan stationary contact akan menjadi terhubung.
Terhubungnya movable contact dan stationary contact akan membuat power circuit menjadi terhubung.
Pada power circuit inilah beban atau peralatan yang akan kita kontrol terpasang.
Prinsip kerja antara melepas dan menutup contact (movable dan stationary) tidak jauh berbeda.
Yang berbeda hanya ketika movable contact menutup antara bagian elektromagnetik dan armature saling tarik menarik, sedangkan ketika melepas bagian armatur dan bagian elektromagnetik saling menolak, seperti prinsip kerja magnet tarik menarik dan tolak menolak.
Contactor memiliki 2 jenis contact antara lain
- NO (Normally Open)
- NC (Normally Close)
Normally Open maksudnya Keadaan contact terbuka ketika sebuah kontaktor tidak diberikan tegangan pada coil (Control circuit tidak diberi tegangan).
Normally Close maksudnya Keadaan contact tertutup ketika
sebuah kontaktor tidak diberikan tegangan pada coil (Control circuit
tidak diberi tegangan)
Selain memiliki contact yang digunakan untuk mengontrol contactor lainnya, contactor juga memiliki contact yang digunakan untuk mengontrol beban secara langsung. Inilah yang membedakan penggunaan contactor dengan relay.
Jadi biasanya pada contactor terdapat contact yang khusus untuk dihubungkan pada beban tiga phasa.
Dari gambar Jenis contact yang terdapat pada contactor, terlihat penamaan contactor pada gambar A1, A2, 03,04,13,14,23,24,31,32,41,42.
A1 dan A2 merupakan terminal untuk mengaliri coil yang terdapat di dalam contactor dengan aliran listrik AC atau DC tergantung jenis contactornya.
Sedangkan (03,04),(13,14),(23,24) merupakan penomoran untuk contact NO (Normally Open). Jadi jika kita ingin menggambar contact NO harus diberi simbol dengan angka yang berakhiran 3 dan 4 diujung terminalnya.
Sedangkan (31,32),(41,42) merupakan penomoran untuk contact NC (Normally Close). Jadi jika kita ingin menggambar contact NC harus diberi simbol dengan angka yang berakhiran 1 dan 2 diujung terminalnya.
Tips Memilih Contactor
Untuk memilih sebuah contactor, kita harus mengetahui berapa arus beban listrik yang akan kita kontrol menggunakan contactor tersebut.
Karena jika spesifikasi arus listrik antara contactor yang kita gunakan dengan beban listrik yang akan kita hubungkan maka akan membuat contact contactor kita akan meleleh kepanasan karena arus yang besar untuk beban tidak sanggup dicover oleh contact dari contactor tersebut.
Selain itu tegangan coil dan jenis contactor harus sesuai dengan suplay tegangan yang akan kita berikan. jangan memberikan tegangan AC pada contactor DC, jangan memberikan coil contactor dengan spesifikasi tegangan coil 220v AC dengan 380V AC.
Hal ini akan mem buat contactor menjadi rusak
Contactor dan permasalahannya
Pastikan pegas yang terdapat di dalam contactor tidak berkarat karena jika pegas terganggu otomatis kemampuan contactor dalam menarik dan melepas armatur akan terganggu sehingga contactor akan berkerja tidak semestinya.
Pemasangan kabel pada terminal contactor harus kuat, jika tidak kuat maka contactor tidak bekerja secara semestinya.
Demikianlah tulisan saya kali ini, anda dapat membaca tulisan saya lainnya yaitu fungsi contactor sebagai acuan anda mempelajari contactor agar anda paham bagaimana membuat sistem pengontrolan atau otomasi menggunakan contactor.
Jenis Contact yang terdapat pada contactor |
Selain memiliki contact yang digunakan untuk mengontrol contactor lainnya, contactor juga memiliki contact yang digunakan untuk mengontrol beban secara langsung. Inilah yang membedakan penggunaan contactor dengan relay.
Jadi biasanya pada contactor terdapat contact yang khusus untuk dihubungkan pada beban tiga phasa.
Dari gambar Jenis contact yang terdapat pada contactor, terlihat penamaan contactor pada gambar A1, A2, 03,04,13,14,23,24,31,32,41,42.
A1 dan A2 merupakan terminal untuk mengaliri coil yang terdapat di dalam contactor dengan aliran listrik AC atau DC tergantung jenis contactornya.
Sedangkan (03,04),(13,14),(23,24) merupakan penomoran untuk contact NO (Normally Open). Jadi jika kita ingin menggambar contact NO harus diberi simbol dengan angka yang berakhiran 3 dan 4 diujung terminalnya.
Sedangkan (31,32),(41,42) merupakan penomoran untuk contact NC (Normally Close). Jadi jika kita ingin menggambar contact NC harus diberi simbol dengan angka yang berakhiran 1 dan 2 diujung terminalnya.
Tips Memilih Contactor
Untuk memilih sebuah contactor, kita harus mengetahui berapa arus beban listrik yang akan kita kontrol menggunakan contactor tersebut.
Karena jika spesifikasi arus listrik antara contactor yang kita gunakan dengan beban listrik yang akan kita hubungkan maka akan membuat contact contactor kita akan meleleh kepanasan karena arus yang besar untuk beban tidak sanggup dicover oleh contact dari contactor tersebut.
Selain itu tegangan coil dan jenis contactor harus sesuai dengan suplay tegangan yang akan kita berikan. jangan memberikan tegangan AC pada contactor DC, jangan memberikan coil contactor dengan spesifikasi tegangan coil 220v AC dengan 380V AC.
Hal ini akan mem buat contactor menjadi rusak
Contactor dan permasalahannya
Pastikan pegas yang terdapat di dalam contactor tidak berkarat karena jika pegas terganggu otomatis kemampuan contactor dalam menarik dan melepas armatur akan terganggu sehingga contactor akan berkerja tidak semestinya.
Pemasangan kabel pada terminal contactor harus kuat, jika tidak kuat maka contactor tidak bekerja secara semestinya.
Demikianlah tulisan saya kali ini, anda dapat membaca tulisan saya lainnya yaitu fungsi contactor sebagai acuan anda mempelajari contactor agar anda paham bagaimana membuat sistem pengontrolan atau otomasi menggunakan contactor.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.