Saturday, April 30, 2016

Jenis-jenis mikrokontroler avr

Bagi pengemar dunia robotik dan elektronika, tentu sudah tidak asing lagi dengan mikrokontroler avr.

Mikrokontroler ini sangat sering digunakan karena selain harganya murah, banyak tutorialnya, banyak device externalnya, sehingga memudahkan penggunannya memmbuat berbagai aplikasi device dengan mikrokontroler avr ini.

Avr mikrokontroler adalah mikrokontroler yang menjadi andalan ATMEL.

Mikrokontroler AVR dirancang dengan arsitektur yang memiliki kelebihan serta telah disempurnakan dari arsitektur mikrokontroler sebelumnya.

Mikrokontroler AVR ini telah diproduksi oleh ATMEL dan menjadi mikrokontroler yang memiliki harga murah.

Murahnya harga mikrokontroler ini tidak menjadikan mikrokontroler ini memiliki performan yang buruk namun justru sebaliknya, mikrokontroler avr ini memiliki kehandalan yang tinggi.

Ada beberaoa macam mikrokontroler AVR yang sudah diproduksi oleh ATMEL.

Di antara mikrokontroler tersebut, memiliki arsitektur yang sama, namun fasilitas pendukung yang berbeda seperti input atau output (I/O) yang berbeda jumlah dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk intruksi pemogramannya relatif tidak terlalu jauh berbeda. Apa saja kelengkapan yang terdapat pada mikrokontroler avr ini, kelengkapan tersebut dapat anda lihat di bawah

  1. Flash
  2. Flash merupakan memory yang hanya dibaca (Read Only Memory). Flash biasanya diisi dengan program yang telah kita dibuat yang dijalankan oleh mikrokontroler ketika mikrokontroler tersebut diberi suplai tegangan. Jadi Program yang kita isi ke dalam flash memory akan tetap ada walau suplai tegangan ke mikrokontroler ini dimatikan. Program ini akan hilang jika kita isikan program baru atau kita hapus menggunakan downloader.

  3. RAM (Random Acces Memory) 
  4. RAM merupakan memori untuk penyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika program sedang running. RAM tempat menyimpan data selama proses program dijalankan oleh CPU, seperti hasil operasi aritmatika disimpan di RAM. RAM memiliki alamat tertentu yang bisa diakses langsung oleh programmer melalui program yang dibuatnya. Data dalam RAM ini akan hilang jika suplai tegangan pada mikrokontroler ini dimatikan.


  5. EEPROM  (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) 
  6. EEPROM adalah memori yang digunakan untuk penyimpanan data. Data dalam memory ini bisa diisi dan dihapus secara programming. Jadi jika tegangan ke mikrokontroler ini di matikan, data yang terdapat di dalam mikrokontroler ini tetap ada, data tersebut akan hilang jika kita membuat program untuk menghapus atau mengganti data yang terdapat dalam EEPROM tersebut. Pada mikrokontroler avr ini, EEPROM yang terdapat di dalamnya dapat diakses secara serial programming.

  7. Port I/O
  8. Port I/O adalah PIN kaki pada IC mikrokontroler AVR yang digunakan untuk jalur keluar atau masuk sinyal on (5V) / off (0 V) yang digunakan sebagai hasil keluaran ataupun masukan bagi program. Port I/O ini biasanya dihubungkan device /peralatan yang akan dikontrol seperti LED atau peralatan yang memberikan masukan seperti switch. Pengontrolan device / kaki port baik sebagai input maupun sebagai output dapat dilakukan dengan program yang telah kita buat yang dimasukkan ke dalam flash memory yang kemudian dijalankan oleh CPU. 

  9. Timer 
  10. Timer adalah modul/fasilitas yang terdapat dalam mikrokontroler yang bekerja untuk menghitung sesuai dari clock / pulsa yang dihasilkan oleh kristal yang terpasang pada mikrokontroler tersebut. Frekuensi pulsa ditentukan oleh besaran yang dihasilkan oleh kristal tersebut, dari sanalah timer mulai menghitung.

  11. UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) 
  12. UART merupakan jalur komunikasi data yang digunakan secara khusus yang dilakukan secara asynchronous (tidak sinkron). Komunikasi secara tidak sinkron maksudnya adalah komunikasi yang terjadi hanya satu arah tanpa memperdulikan data tersebut sampai atau tidak, salah atau benar, pengiriman dilakukan secara terus menerus. Komunikasi UART ini hanya mengandalkan bit-bit khusus yang dikirimkan melalui data yang dilakukan untuk memberi tanda kapan data tersebut dalam keadaan start.

  13. PWM (Pulse Width Modulation) 
  14. PWM merupakan fasilitas pendukung yang terdapat dalam mikrokontroler avr. PWM ini berguna untuk modulasi lebar pulsa. Biasanya PWM ini digunakan untuk mengontrol kecepatan motor dc. Pengaturan lebar pulsa yang dikeluarkan inilah nantinya akan mempengaruhi kecepatan motor dc.

  15. ADC (Analog to Digital Converter) 
  16. ADC merupakan fasilitas yang terdapat dalam mikrokontroler avr yang berguna untuk pengukuran. ADC ini akan menerima sinyal analog berupa tegangan dc dari sensor yang dihubungkan ke PIN ADC tersebut. Tegangan maksimal Sinyal analog berupa tegangan dc dari hasil pengukuran objek ukur yang diterima oleh ADC ini harus sesuai dengan tegangan referensi yang kita berikan kepada mikrokontroler AVR ini. Jadi tegangan /sinyal analog ini nantinya akan dikonversi menjadi bit-bit oleh mikrokontroler AVR

  17.  SPI (Serial Peripheral Interface) 
  18. SPI merupakan jalur komunikasi data yang dilakukan secara serial dengan metoda synchronous. Synchronous disini maksudnya data yang diterima dan disampaikan harus melalui persetujuan kedua belah pihak (mikrokontroler penerima dan mikrokontroler pengirim). Biasanya komunikasi secara synchronous ini menggunakan dua buah port atau lebih, satu port digunakan untuk data dan port lainnya digunakan untuk clock. Melalui kedua port inilah data yang dikirimkan atau diterima dapat diketahui oleh kedua mikrokontroler yang berkomunikasi tersebut.

  19. ISP (In System Programming)
  20. ISP merupakan kemampuan mikrokontroler agar dapat diprogram secara langsung (diisi program yang sudah dibuat oleh programmer) melalui sistem rangkaian yang dibuat. Rangkaian yang dibuat tersebut bernama downloader, program yang telah dibuat dikirim kedalam flash memory melalui downloder yang dihubungkan antara komputer dengan mikrokontroler yang akan diisi program kedalamnhya

Arsitektur dari mikrokontroler AVR ini sudah menggunakan konsep dari arsitektur Harvard yang artinya arsitektur ini memisahkan memori dan bus untuk data maupun program, jadi antra data dan program memiliki memori dan bus yang terpisah secara fisik.

Selain itu mikrokontroler AVR ini sudah menggunakan single level pipelining.

Arsitektur mikrokontroler AVR ini juga sudah mengimplementasikan RISC (Reduced Instruction Set Computing) yang membuat eksekusi instruksi dapat dilakukan sangat cepat dan efisien.

Adapun Blok dari sistem mikrokontroler AVR dapat anda lihat pada gambar di bawah.



arsitektur mikrokontroler avr
Arsitektur Mikrokontroler AVR

Berikut di bawah ini adalah produk mikrokontroler AVR:
  1. ATmega8 
  2. ATMega8 memiliki 
    • 8 KB Memory Flash 
    • 1024 Byte RAM 
    • 0,5 KB EEPROM 
    • 23 buah Port I/O 
    • 1 buah Tmer 16-bit 
    • 1 buah Timer 8-bit 
    • 1 buah UART 
    • 3 buah PWM 
    • 6/8 buah ADC 10-bit 
    • 1 buah SPI 
    • Bisa menggunakan ISP.

  3. ATmega8535
  4. ATMega8535 memiliki:
    • 8 KB Memory Flash
    • 512 Byte RAM
    • 0,5 KB EEPROM 
    • 32 buah Port I/O 
    • 2 buah Tmer 16-bit 
    • 2 buah Timer 8-bit 
    • 1 buah UART 
    • 4 buah PWM 
    • 8 buah ADC 10-bit 
    • 1 buah SPI 
    • Bisa menggunakana ISP.

  5. ATmega16
  6. ATMega16 memiliki:
    • 16 KB Memory Flash 
    • 1024 Byte RAM 
    • 512 Byte EEPROM 
    • 32 buah Port I/O 
    • 1 buah Tmer 16-bit 
    • 2 buah Timer 8-bit 
    • 1 buah UART 
    • 4 buah PWM 
    • 8 buah ADC 10-bit 
    • 1 buah SPI, 
    • Bisa menggunakan ISP

  7. ATmega162
  8. ATMega162 memiliki:
    • 16 KB Memory Flash 
    • 1 KB RAM 
    • 0,5 KB EEPROM 
    • 35 buah Port I/O 
    • 2 buah Tmer 16-bit 
    • 2 buah Timer 8-bit 
    • 2 buah UART 
    • 6 buah PWM 
    • ADC 10-bit 
    • 1 buah  SPI 
    • Bisa menggunakan ISP.

  9. ATmega32
  10. ATMega8 memiliki:
    • 32 KB Memory Flash 
    • 2 KB RAM 
    • 1 KB EEPROM 
    • 32 buah Port I/O 
    • 1 buah Tmer 16-bit 
    • 2 buah Timer 8-bit 
    • 1 buah UART 
    • 4 buah PWM 
    • 8 buah ADC 10-bit 
    • 1 buah SPI 
    • Bisa menggunakan ISP.

  11. ATmega128
  12. ATMega128 memiliki:
    • 128 KB Memory Flash 
    • 4 KB RAM 
    • 4 KB EEPROM 
    • 53 buah Port I/O 
    • 2 buah Tmer 16-bit 
    • 2 buah Timer 8-bit 
    • 2 buah UART 
    • 8 buah PWM 
    • 8 buah ADC 10-bit  
    • 1 buah SPI 
    • Bisa menggunakan ISP.

  13. ATtiny12
  14. ATtiny12 memiliki:
    • 1 KB Memory Flash 
    • Tidak memiliki RAM 
    • 0,0625 KB EEPROM 
    • 6 buah Port I/O 
    • Tidak memiliki Tmer 16-bit 
    • 1 buah Timer 8-bit 
    • Tidak memiliki UART 
    • Tidak memiliki PWM 
    • Tidak memiliki ADC 10-bit 
    • Tidak memiliki SPI 
    • Bisa menggunakana ISP.

  15. ATtiny2313
  16. ATtiny2313 memiliki:
    • 2 KB Memory Flash 
    • 128 Byte RAM 
    • 0,125 KB EEPROM 
    • 18 buah Port I/O 
    • 1 buah Tmer 16-bit 
    • 1 buah Timer 8-bit 
    • 1 buah UART 
    • 4 buah PWM 
    • Tidak memiliki ADC 10-bit 
    • 1 buah SPI 
    • Bisa menggunakana ISP.

  17. ATtiny44
  18. ATtiny44 memiliki:
    • 4 KB Memory Flash 
    • 256 Byte RAM 
    • 0,25 KB EEPROM 
    • 12 buah Port I/O 
    • 1 buah Tmer 16-bit 
    • 1 buah Timer 8-bit 
    • Bidak memiliki UART 
    • 4 buah PWM 
    • 8 buah ADC 10-bit 
    • 1 buah SPI 
    • Bisa menggunakan ISP.

  19. ATtiny84
  20. ATtiny84 memiliki:
    • 8 KB Memory Flash 
    • 512 KB RAM 
    • 0,5 KB EEPROM 
    • 12 buah Port I/O 
    • 1 buah Tmer 16-bit 
    • 1 buah Timer 8-bit 
    • Tidak memiliki UART
    • 4 buah PWM 
    • 8 buah ADC 10-bit 
    • 1 buah SPI 
    • Bisa menggunakan ISP.
Jenis-jenis mikrokontroler avr Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Dedy Fermana

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.