Tuesday, May 10, 2016

Pengertian Router dan Fungsi dari Router

Pengertian Router dan Fungsi Router. Router merupakan hal yang tidak asing lagi bagi kita praktisi IT apalagi praktisi IT yang banyak berkecimpung di dunia administrator jaringan (Network Administrator).



Pada website ini saya akan mebahas mengenai router dan fungsinya. Router, fungsi dan cara kerjanya  sangat penting untuk diketahui jika seseorang ingin terjun mempelajari jaringan. 

Karena router berisi konsep dalam mengatur lalu lintas jaringan.

Jadi apa pengertian router?

Pengertian Router
Router merupakan suatu perangkat hardware dari jaringan komputer yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan yang berbeda sehingga jaringan satu bisa berkomunikasi dengan jaringan lainnya dan data dapat dikirim dari satu host pengirim ke host tujuan. 

Jadi Router adalah suatu alat atau software yang dapat mengirimkan paket data melewati jaringan baik jaringan kecil, jaringan besar maupun jaringan internet agar data yang dikirim dapat sampai pada tujuannya dengan berbasis pada network layer information. 

Bila kita melihat pada pemodelan OSI (Open System Interconnection), maka proses routing terjadi pada layer 3 atau layer network. Jadi router ini sangat erat kaitannya dengan pengalamatan IP Address. Untuk menguasai router sudah tentu anda harus menguasai pengalamatan baik itu IPv4 maupun IPv6.

Jadi dari penjelasan di atas bagi seorang network administrator yang ingin mengelola routing, haruslah paham dengan teknik-teknik dalam pengalamatan seperti subnetting menggunakan VLSM.

Jadi dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa nama alatnya disebut router sedangkan proses untuk menyampaikan data ke tujuan dinamakan routing.

Routing sangat berbeda dengan metoda bridging. Bridging berada pada layer 2 (Data Link Layer) sedangkan routing berada pada layer 3 (Packet)

Sedangkan fungsi router adalah:
Fungsi router
Fungsi router adalah router berfungsi untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang kecil sehingga terhubung satu dengan lainnya menjadi sebuah jaringan yang lebih besar, atau yang lebih besar sering kita sebut dengan istilah internetwork. 

Atau bisa dikatakan, fungsi router berguna untuk membagi-bagi satu jaringan yang besar menjadi beberapa subnetwork sehingga bisa meningkatkan kinerja dan memudahkan untuk manajemennya.

Router terbagi dari beberapa jenis antara lain:
  1. Router berupa device/software dari perusahaan
  2. Sistem operasi yang dikonfigurasi menjadi router 
Kedua jenis router ini banyak digunakan oleh beberapa network administrator untuk memanajemen lalu lintas jaringan yang dikelolanya. 

Namun tiap jenis router tersebut memiliki fungsi pengelolaan yang berbeda satu dengan lainnya. Apa saja perbedaan di antara kedua jenis router tersebut.

Ada beberapa alasan penggunaan kedua jenis router oleh network administrator.  Alasan-alasannya adalah sebagai berikut:
  1. Masalah performansi dan stabilitas
  2. Dengan menggunakan router yang berupa device, network administrator akan mendapatkan performasi dan stabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan router dari sistem operator yang dikonfigurasi sendiri.

    Kenapa demikian?

    Karena para tenaga ahli pembuat device router telah melakukan penelitian  untuk menangani trafik-trafik data yang tinggi pada device yang dibuatnya.

    Jadi router yang berupa device telah tahan uji.

  3. Memiliki banyak koneksi
  4. Router berupa device biasanya memilik banyak slot untuk interface jaringan.

    Sehingga network administrator lebih leluasa dalam membagi jaringan yang terdapat ditempatnya bekerja.

  5. Security
  6. Dari segi security, Router berupa device lebih tangguh dalam menghadapi penyerang-penyerang yang terdapat baik dalam internal jaringan maupun dari penyerang yang berasal dari luar jaringan.

    Router device biasanya sudah diuji oleh ahli-ahli dalam security jaringan sehingga dari segi security device router sudah tidak bisa diragukan lagi penggunaannya

  7. Kemudahan dalam operasi
  8. Kemudahan dalam hal pengoperasian merupakan nilai lebih dari router yang berupa device karena network administrator disuguhkan dengan tampilan dalam berupa GUI (Graphical User Interface) yang berisi khusus untuk menangani semua operasi khusus untuk router.

  9. Fleksibel dan Praktis
  10. Router device lebih fleksibel dan praktis.

    Karena bentuk fisiknya lebih kecil sehingga sangat mudah untuk dipindah-pindahkan. selain itu router device ini tidak memakan tempat untuk menaruhnya.

    Tinggal memasang dan mencopotnya jika ingin memindahkan router tanpa harus merestart router tersebut.

  11. Biaya yang relatif lebih rendah
  12. Router device memakan biaya yang lebih rendah bila kita bandingkan dengan router menggunakan PC karena saat ini banyak router berupa device yang tangguh dengan harga pasaran yang begitu rendah di pasaran.

    Biaya dari segi fisik murah dan biaya dari segi operasionalpun murah.

Router device tidak ubahnya seperti sebuah komputer yang mana memiliki sistem operasi dan software khusus, memiliki CPU, memiliki Memory dan lain sebagainya. 

Namun router device dibuat dalam bentuk device yang memiliki fitur-fitur hardware khusus yang support untuk menangani trafik yang besar.

Dalam router terdapat beberapa teknik pengaturan routing yang harus anda pelajari nantinya. Adapun teknik-teknik routing tersebut antara lain:
  1. Teknik routing static
  2. Teknik routing secara static maksudnya adalah seseorang network administrator secara manual mendaftarkan network-network yang terdapat dalam jaringan yang dikelolanya ke dalam tabel routing.

  3. Teknik routing dinamis
  4. Routing dinamis maksudnya adalah seorang network administrator hanya menkonfigurasi protocol routing dinamis mana yang akan ia gunakan untuk jaringannya.

    Routing dinamis yang ia gunakan inilah yang akan mengenal tiap jaringan yang terdapat disekitarnya.

    Routing dinamis ini lebih pintar dari routing static, ia dapat menentukan jalur kemana tujuan paket data akan dilewatkan.

    Ada beberapa protocol routing dinamis yaitu RIP (Routing Information Protocol), IGRP (Interior Gateway Routing Protocol), EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol), OSPF (Open Shortest path First), IS-IS (Intermediate System-to-Intermediate-System), BGP (Border Gateway Protocol)
     
    Untuk protocol RIP sudah berkembang menjadi RIP versi 1 (RIPv1), RIP versi 2 (RIPv2) dan RIP Next Generation (RIPng). 
Dalam melakukan routing, sebuah router akan menyimpan informasi-informasi selama terjadi proses routing sehingga router dapat menentukan kemana paket data dikirimkan. 

Informasi-informasi ini disimpan dalam sebuah tabel routing.

Dalam tabel routing tersebut, informasi-informasi yang disimpan berisi entry-entry route (rute).

Setiap entry-entry route yang terdapat dalam tabel routing berisi network address tujuan dari router tersebut. 

Selain itu entry route tersebut berisi bagaimana sebuah network dapat dicapai melalui router tersebut. Entry  tersebut dapat diisikan baik secara manual maupun secara otomatis oleh network administrator. 

Pengisian secara manual inilah yang dinamakan static routing dan yang dinamis dinamakan dinamic routing

Berikut tabel penggunaan protocol RIP pada pengalamatan


Pengalamatan
Protokol Routing
IPv4
RIPv1, RIPv2, IGRP, EIGRP, OSPFv2, IS-IS, BGPv4
IPv6
RIPng, EIGRP for IPv6, OSPFv3, IS-IS for IPv6, BGPv4 for Ipv6



Demikianlah penjelasan dari saya tentang pengertian router dan fungsi router.

Semoga ilmu yang saya berikan bermanfaat bagi kita semua.

Anda dapat mensharingnya kepada teman-teman anda jika dianggap penting.

Terima kasih
Pengertian Router dan Fungsi dari Router Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Dedy Fermana

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.