Proses
Penghitungan ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara)
ISPU merupakan display yang di
letakkan di tempat yang strategis, dimana terjadinya banyak mobilitas
masyarakat, sehingga informasi kualitas udara dapat diketahui oleh masyarakat.
Masyarakat awam mungkin tidak semuanya mengetahui bagaimana keadaan PM10 yang
masih dalam ambang batas baik dan keadaan berbahaya, maka disini diperlukan
display yang disebut ISPU, dimana menampilkan ambang batas dari keadaan udara,
salah satunya menampilkan keadaan PM10. ISPU terbentuk atas beberapa LED yang
telah di program, sesuai dengan besaran tanpa satuan hasil konversi program
dari AQMS.
Rumusan dalam ISPU terbagi dari
beberapa rentang angka, setiap rentang, maka ada sedikit perbedaan rumus, yaitu
50-150, 150-350, 350-420, 420-500, 500-600, ini menunjukkan angka kandungan
PM10 yang akan di konversi ke rumus ISPU yang akan ditampilkan.Dalam
menampilkan hasil monitoring dilakukan pengambilan data dari jam 15.00 wib
kemarin sampai dengan jam 15.00 hari ini, dengan mengambil data monitoring AQMS
Rata2 terjelek dari tiga AQMS di Pekanbaru yang terlebih dahulu dikonversikan
ke formula ISPU tanpa satuan, sehingga memudahkan masyarakat memahami kondisi
udara.
Rumus
ISPU : I = (((Ia-Ib)/(Xa-Xb))*(Xx-Xb)) - Ib
Keterangan
:
-
I = Nilai ISPU tanpa satuan
-
Ia = ISPU batas atas
-
Ib = ISPU batas bawah
-
Xa = Ambien batas atas
-
Xb = Ambien batas bawah
-
Xx = Kadar ambien nyata hasi pengukuran ( ug/m3 )
Untuk penghtiungan O3,
CO, S02 dan NO2, NO harus di konversi dahulu dalam satuan
ug/m3, karena hasil yang di data dari perangkat masih dalam satuan ppb,
rumusannya yaitu :
-
X ppb = x/1000
ppm
-
X ppm = X * 2.62 = ...... ug/m3
Dalam menggunakan rentang rumus yang
akan digunakan, maka di tabel berikut akan menjelaskan rumus dalam rentang
berapa yang akan dipakai jika hasil dari monitoring AQMS menunjukkan angka
berikut:
Tabel 2 Penjelasan batasan kandungan
kadar Udara
Indeks Standar Pencemar Udara
|
PM10 ug/m3
|
SO2 ug/m3
|
CO mg/m3
|
O3 ug/m3
|
NO2 ug/m3
|
50
|
50
|
80
|
5
|
120
|
-
|
100
|
150
|
365
|
10
|
235
|
-
|
200
|
350
|
800
|
17
|
400
|
1130
|
300
|
420
|
1600
|
34
|
800
|
2260
|
400
|
500
|
2100
|
36
|
1000
|
3000
|
500
|
600
|
2620
|
57,5
|
1200
|
3750
|
(Kementrian Lingkungan Hidup, 2009)
Tabel diatas menjelaskan, dalam mengkonversi
ke rumusan ISPU maka menggunakan batasan yang telah tertera dalam tabel,
misalnya udara dalam waktu tertentu telah di monitoring, untuk PM10
= 75 ug/m3, maka Xx = 75, Ia = 100, Ib = 50, Xa = 150, Xb = 50, dan kandungan
SO2 sebesar 900 ug/m3, maka Xx = 900, Ia = 300, Ib = 200, Xa = 1600,
Xb = 80, setelah di jabarkan dari tebel yang diatas, maka angka tersebut dapat
dihitung menggunakan formula ISPU, untuk menjelaskan bagaimana kondisi udara
dalam waktu tertentu.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.