Saturday, June 25, 2016

Pengertian Relay dan Fungsi Relay

Pengertian relay dan fungsi relay. Sebelum mempelajari relay lebih jauh ada baiknya kita mengenal relay dari pengertian relay dan fungsi relay.  

Relay sering digunakan pada rangkaian elektronik maupun di panel-panel listrik. 

Seseorang yang berprofesi dalam bidang elektro tentu sangat mengenal komponen yang satu ini. 

Dari itu saya akan membahas pengertian relay dan fungsi relay, supaya anda dapat lebih paham apa relay tersebut.

Pengertian relay adalah relay merupakan magnetic switch / sakelar magnetik yang dioperasikan menggunakan listrik. 

Relay merupakan komponen listrik yang bekerja secara Elektro mekanik.

Berbagai bentuk relay

Relay terdiri dari berbagai bentuk, semua tergantung dari perusahaan pembuat relay.

Namun jika dilihat dari kaki-kaki yang terdapat pada relay, Ada relay yang memiliki socket, relay yang memiliki socket ini biasanya banyak kita jumpai pada panel-panel listrik.

berbagai bentuk relay
Gambar berbagai bentuk relay


Berdasarkan tegangan pada coil, relay terdiri dari 2 macam antara lain:
1. Relay DC
Relay DC merupakan relay yang bekerja jika coilnya mendapat masukan sumber tegangan DC. 

Penggunaan Relay DC ini banyak digunakan di rangkaian-rangkaian elektronika

2. Relay AC
Relay AC merupakan relay yang coilnya akan menjadi medan magnet jika mendapat sumber tegangan AC. Penggunaan Relay AC ini banyak digunakan dalam panel listrik.

Jadi kedua Relay AC dan DC ini biasanya digunakan sesuai fungsinya.

Jika kita memiliki sumber tegangan DC maka alangkah baiknya digunakan relay DC.

Namun jika kita memiliki sumber tegangan AC alangkah baiknya kita menggunakan Relay AC.

Simbol Relay

Biasanya dalam dunia kelistrikan relay ditulis dalam bentuk simbol pada gambar di bawah ini



Prinsip dan Cara Kerja Relay

Cara kerja Relay hampir sama dengan kontaktor listrik.

Relay sendiri  terdiri dari 5 buah komponen utama sebagai pembangunnya, komponen-komponen tersebut antara lain:

  1. Komponen Electromagnet atau disebut juga dengan Coil
  2. Komponen Armature
  3. Komponen Switch Contact Point  atau dinamakan Contact NC dan NO
  4. Komponen Spring atau Per
  5. Komponen Common

Keempat komponen inilah yang merupakan komponen pembangun relay.Dari gambar struktur relay di bawah ini anda bisa melihat susunan komponen-komponen di atas sehingga terbentuk relay.


struktur relay
Gambar struktur relay

Jadi dari gambar struktur relay tersebut.

Ketika dalam keadaan tanpa diberi tegangan pada coil (relay dalam keadaan mati), spring akan menarik armatur ke atas sehingga posisi armatur akan menyentuh kontak NC (Common dan NC terhubung). 

Namun ketika coil diberi sumber tegangan, maka coil akan menjadi elektromagnet sehingga armature akan ditarik ke kontak NO oleh coil sehingga posisi Common akan menyentuh kontak NO (Common dan NO terhubung).

Dalam dunia elektro ada beberapa istilah yang digunakan ketika kita menggunakan relay. Istilah tersebut seperti pole dan throw. Apa itu pole dan throw?

Pole adalah banyaknya kontak yang terdapat pada relay tersebut.

Biasanya kalau kita membeli atau mencari relay, yang kita tanyakan kepada penjual adalah berapa banyaknya pole.  

Untuk melengkapi pemahaman anda coba lihat contoh gambar 3 pole di bawah. Gambar di bawah menggambarkan kontaktor memiliki 3 pole (2 contact NO dan 1 contact NC)
3 pole
Gambar 3 pole



Throw adalah jumlah kondisi yang dimiliki sebuah contact (common). Untuk melengkapi pemahaman anda lihat gambar throw relay di bawah

throw relay
Gambar throw relay

Dari pengertian throw dan pole di atas, tentu anda sudah bisa memberi nama  relay A, relay B, relay C dan relay D pada gambar pole throw relay di bawah (simbol relay di bawah digunakan dalam rangkaian elektronik):
Pole Throw Relay
Gambar Pole Throw Relay

  • Relay A
  • Relay A bernama relay Single Pole Double Throw (SPDT)
  • Relay B
  • Relay B bernama Single Pole Single Throw (SPST)
  • Relay C
  • Relay C bernama Double Pole Single Throw (DPST)
  • Relay D
  • Relay D bernama Double Pole Double Throw (DPDT)

Cara menggunakan relay:

Untuk memahami bagaimana cara menggunakan relay pada rangkaian, anda bisa melihat gambar rangkaian sederhana menggunakan relay lampu off di bawah ini
rangkaian sederhana menggunakan relay
Gambar rangkaian sederhana menggunakan relay lampu off


Dari gambar di atas terdapat satu buah sakelar, satu buah lampu dan satu buah relay dengan single pole single throw. 

Ketika posisi sakelar dalam keadaan tidak ditekan maka lampu dalam posisi off / mati. Namun ketika sakelar ditekan maka lampu hidup lihat gambar di bawah rangkaian sederhana menggunakan relay lampu on.

rangkaian sederhana relay lampu on
Gambar rangkaian sederhana menggunakan relay lampu on

Jadi dari beberapa penjelasan saya di atas barulah kita dapat memberi kesimpulan bagaimana fungsi dari relay.

Fungsi Relay

Adapun fungsi dari relay antara lain:
  1. Relay digunakan untuk menjalankan beban yang lebih besar atau beda jenis potensial, misal pada rangkaian elektronika. memiliki sumber DC, sedangkan bebannya sumber AC, kita dapat menjalankan beban sumber AC menggunakan relay DC 
  2. Relay digunakan untuk mengontrol beban listrik, dari beberapa rangkaian kontaktor, kita bisa membuat rangkaian kontrol dalam skala besar.

Begitulah pengertian relay dan fungsi relay.

Jadi sebelum anda menggunakan relay, jika belum mengetahui alangkah baiknya anda membaca dahulu tutorial ini. 

Saya berharap tutorial ini bisa berguna bagi anda.

Terima Kasih telah membaca artikel ini. Saya berharap anda bisa mendapat ilmu pengetahuan dari tulisan saya ini. 

Jika anda merasa besar manfaat artikel saya ini, anda bisa membaginya kepada teman-teman anda.
Pengertian Relay dan Fungsi Relay Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Dedy Fermana

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.